MAKNA LELAHMU
Saat lelah menyapa
Luruh seluruh jiwa raga
Meringkuk dalam nestapa
Tak kuasa menggapai asa
Relung jiwa yang hampa
Ke mana perginya hatimu
Terbang terbawa angin lalu?
Atau membeku bersama waktu ?
Dalam nurani yang berbisik
Coba kau baca si hujan rintik
basahi bumi dari detik ke detik
Pahamkah kau maknanya itu?
Setitik kesadaran membuka hati
Dalam lelah ada hikmah Illahi
Tentang hakikat keterbatasan manusia
Menjalani hidup di alam fana
Mohon komentarnya berkaitan dengan diksi,rima, irama, nada, dan suasananya. Terima kasih matur nuwun.
Selasa, 07 Mei 2013
Puisimu, Puisiku, Puisi Kita
Perempuan yang masih terus ingin belajar menjadi dirinya sendiri, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, menjadi istri yang baik untuk suaminya, menjadi ibu yang baik untuk anak - anaknya, menjadi warga masyarakat dan warga negara yang baik lagi berguna untuk kemajuan dan nama baik negara tercinta.
Senin, 06 Mei 2013
Cerita Cekak
DINA KANG ENDAH
Srengenge esuk cumlorot anget rumesep mlebu ing kulit kang anyes.. Yu Tari mlaku alon-alon njejeri Asih sing sajak rada goreh atine. Esuk umun-umun iku bocah loro mau wis meh tekan ana pamulangan.
" Yu, aku wedi ki piye ya," celathune Asih.
" Ra pa-pa," semaure Tari ngayem-ayemi atine Asih,....
Srengenge esuk cumlorot anget rumesep mlebu ing kulit kang anyes.. Yu Tari mlaku alon-alon njejeri Asih sing sajak rada goreh atine. Esuk umun-umun iku bocah loro mau wis meh tekan ana pamulangan.
" Yu, aku wedi ki piye ya," celathune Asih.
" Ra pa-pa," semaure Tari ngayem-ayemi atine Asih,....
Perempuan yang masih terus ingin belajar menjadi dirinya sendiri, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, menjadi istri yang baik untuk suaminya, menjadi ibu yang baik untuk anak - anaknya, menjadi warga masyarakat dan warga negara yang baik lagi berguna untuk kemajuan dan nama baik negara tercinta.
Minggu, 05 Mei 2013
Antologi Puisi 2013
ALAMKU
Karya : Mirkoyun Maskhanah
Betapa indahnya alam ini
Semua tercipta penuh kesejahteraan
tak ada yang bisa menghancurkan
Sumber kehidupan semua insan
Tanah yang penuh kesuburan
Pasir pantai yang penuh kelembutan
Hembusan angin penuh kesejukan
Derainya ombak pantai penuh kemakmuran
Kini enyah semuanya
Semua hancur tak ada harapan
Tak ada lagi kesejukan
yang ada kecewa dan kesedihan
Dimana mana sampah berserakan
Hutan-hutan gundul
Longsor terjadi di mana-mana
Air bah melanda pemukiman desa
Penyesalan baru terasa
Ketika bencana melanda
Inikah saatnya
Kita perbaiki dan lindungi lingkungan ini
Karya : Mirkoyun Maskhanah
Betapa indahnya alam ini
Semua tercipta penuh kesejahteraan
tak ada yang bisa menghancurkan
Sumber kehidupan semua insan
Tanah yang penuh kesuburan
Pasir pantai yang penuh kelembutan
Hembusan angin penuh kesejukan
Derainya ombak pantai penuh kemakmuran
Kini enyah semuanya
Semua hancur tak ada harapan
Tak ada lagi kesejukan
yang ada kecewa dan kesedihan
Dimana mana sampah berserakan
Hutan-hutan gundul
Longsor terjadi di mana-mana
Air bah melanda pemukiman desa
Penyesalan baru terasa
Ketika bencana melanda
Inikah saatnya
Kita perbaiki dan lindungi lingkungan ini
Perempuan yang masih terus ingin belajar menjadi dirinya sendiri, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, menjadi istri yang baik untuk suaminya, menjadi ibu yang baik untuk anak - anaknya, menjadi warga masyarakat dan warga negara yang baik lagi berguna untuk kemajuan dan nama baik negara tercinta.
Sabtu, 04 Mei 2013
Antologi Puisi Siswa SMPN 2 Bandar Batang 2013
PETANI
karya : Eva Khusna Lismayanti
Pagi telah datang
Cahaya matahari yang gemilang
Memancari bumi yang petang
Burung yang bertengger kembali terbang
Asap polusi kendaraan beterbangan
Limbah sampah berceceran
Mereka tak mempedulikan
Akan keadaan
Mereka terus berjalan ke sawah
Bekerja untuk mencari nafkah
tanpa mengenal lelah
Demi anaknya bisa sekolah
Air putih yang menghilangkan dahaganya
Gubug tua untuk tempat istirahatnya
Kau telah mengerti
Hitam merahnya perjalanan hidupmu
Rumitnya perjalananmu
Kebun, sawah, sungai
Menjadi tempat yang selalu kau kunjungi
Menanam tumbuhan pokok
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
Dikala senja datang
Berubah menjadi malam yang kelam
kau berjalan pulang
Dengan membawa rasa senang
PERJALANAN DAN WAKTU
Karya M. Mahfudz
Sudah sepekan ini
Aku ulangi beberapa kali
Kutatap waktu yang terus berjalan
Seperti angin yang berhembus
Angin di pantai sangatlah kencang
Membuat ombak bergejolak
Langit begitu menawan
Di saat aku memandang
Waktu terus berjalan
tak ada lagi bisik kerinduan
Menyelimuti gendang telinga
Ada di sisi Ayah
Ada di sisi Ibu
Berselimut kasih yang utuh
Adakah orang yang menyayangiku
Dalam perjalanan yang amat jauh dan menderita ini?
Tuhanku,
Berikanlah restumu kepada diriku
Yang telah berjalan melintasi waktu
Yang panjang
Dan butuh pengorbanan
DUSUNKU
Karya : M. Aljauzi
Betapa kayanya alam
Betapa suburnya tanah ladang
Memenuhi dataran luas dusunku
Burung yang berkicau
Terbang bersama goyangan padi
Gemerlapan air
Tergenang di antara sawah dan ladang
Kerbau yang selalu semangat
Menarik gumpalan tanah sawah
Berisiknya caping sawah
Yang terus menyuburkan tanah ladang
Gemericikan air sawah telah hilang
Dengan hijaunya dedaunan padi
Berisiknya suara capung sawah
Menyertai kicauan burung-burung sawah
Masyarakat yang rukun
Membuat pembangunan yang damai sejahtera dan aman
Sempitnya dusunku
Itulah rumahku
Miskinnya tanah ladangku
Itulah harapanku
SEMANGAT BELAJAR
Karya : Qhoirul Hafid Hermawan
Pagi hari kau berjalan
Untuk memahami sebuah pelajaran
kau tempuh dengan ketekunan
Untuk meraih prestasi yang memuaskan
Meski waktu terus menghadang
Semangatmu tak pernah berkurang
Perut lapar kau abaikan
Agar menjadi anak yang pintar
Hari terasa sepi
Karena kau hadapi sendiri
Tapi selalu kau tekuni
Untuk meraih sebuah prestasi
Kau hancurkan keputusasaan
Agar menjadi sebuah keajaiban
Kau raih dengan rasa kesabaran
Agar kelak menjadi anak yang diimpikan
KEMERDEKAAN
Karya : Endang Khoirun Fatmawati
Beratus-ratus tahun kita terbelenggu
Terbelenggu sembari menunggu
Menunggu tibanya hari itu
Hari merdeka untuk negeriku
Tangis air mata yang selalu jatuh
Takkan pernah membuatku jenuh
Siang malam ku berdoa kepadamu Tuhanku
Dengan menangis meminta kemerdekaan bagi negeriku
Ketika pagi datang
Pikiranku terbayang-bayang
Mengapa kita tertindas dan terbuang
Di negeri kita tersayang
Hari-hari yang berganti
Membuatku berpikir untuk merdeka
kupertaruhkan seluruh jiwa raga
Untuk negeriku Indonesia
Dengan suka cita ku berteriak
M e r d e k a
karya : Eva Khusna Lismayanti
Pagi telah datang
Cahaya matahari yang gemilang
Memancari bumi yang petang
Burung yang bertengger kembali terbang
Asap polusi kendaraan beterbangan
Limbah sampah berceceran
Mereka tak mempedulikan
Akan keadaan
Mereka terus berjalan ke sawah
Bekerja untuk mencari nafkah
tanpa mengenal lelah
Demi anaknya bisa sekolah
Air putih yang menghilangkan dahaganya
Gubug tua untuk tempat istirahatnya
Kau telah mengerti
Hitam merahnya perjalanan hidupmu
Rumitnya perjalananmu
Kebun, sawah, sungai
Menjadi tempat yang selalu kau kunjungi
Menanam tumbuhan pokok
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari
Dikala senja datang
Berubah menjadi malam yang kelam
kau berjalan pulang
Dengan membawa rasa senang
PERJALANAN DAN WAKTU
Karya M. Mahfudz
Sudah sepekan ini
Aku ulangi beberapa kali
Kutatap waktu yang terus berjalan
Seperti angin yang berhembus
Angin di pantai sangatlah kencang
Membuat ombak bergejolak
Langit begitu menawan
Di saat aku memandang
Waktu terus berjalan
tak ada lagi bisik kerinduan
Menyelimuti gendang telinga
Ada di sisi Ayah
Ada di sisi Ibu
Berselimut kasih yang utuh
Adakah orang yang menyayangiku
Dalam perjalanan yang amat jauh dan menderita ini?
Tuhanku,
Berikanlah restumu kepada diriku
Yang telah berjalan melintasi waktu
Yang panjang
Dan butuh pengorbanan
DUSUNKU
Karya : M. Aljauzi
Betapa kayanya alam
Betapa suburnya tanah ladang
Memenuhi dataran luas dusunku
Burung yang berkicau
Terbang bersama goyangan padi
Gemerlapan air
Tergenang di antara sawah dan ladang
Kerbau yang selalu semangat
Menarik gumpalan tanah sawah
Berisiknya caping sawah
Yang terus menyuburkan tanah ladang
Gemericikan air sawah telah hilang
Dengan hijaunya dedaunan padi
Berisiknya suara capung sawah
Menyertai kicauan burung-burung sawah
Masyarakat yang rukun
Membuat pembangunan yang damai sejahtera dan aman
Sempitnya dusunku
Itulah rumahku
Miskinnya tanah ladangku
Itulah harapanku
SEMANGAT BELAJAR
Karya : Qhoirul Hafid Hermawan
Pagi hari kau berjalan
Untuk memahami sebuah pelajaran
kau tempuh dengan ketekunan
Untuk meraih prestasi yang memuaskan
Meski waktu terus menghadang
Semangatmu tak pernah berkurang
Perut lapar kau abaikan
Agar menjadi anak yang pintar
Hari terasa sepi
Karena kau hadapi sendiri
Tapi selalu kau tekuni
Untuk meraih sebuah prestasi
Kau hancurkan keputusasaan
Agar menjadi sebuah keajaiban
Kau raih dengan rasa kesabaran
Agar kelak menjadi anak yang diimpikan
KEMERDEKAAN
Karya : Endang Khoirun Fatmawati
Beratus-ratus tahun kita terbelenggu
Terbelenggu sembari menunggu
Menunggu tibanya hari itu
Hari merdeka untuk negeriku
Tangis air mata yang selalu jatuh
Takkan pernah membuatku jenuh
Siang malam ku berdoa kepadamu Tuhanku
Dengan menangis meminta kemerdekaan bagi negeriku
Ketika pagi datang
Pikiranku terbayang-bayang
Mengapa kita tertindas dan terbuang
Di negeri kita tersayang
Hari-hari yang berganti
Membuatku berpikir untuk merdeka
kupertaruhkan seluruh jiwa raga
Untuk negeriku Indonesia
Dengan suka cita ku berteriak
M e r d e k a
Perempuan yang masih terus ingin belajar menjadi dirinya sendiri, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, menjadi istri yang baik untuk suaminya, menjadi ibu yang baik untuk anak - anaknya, menjadi warga masyarakat dan warga negara yang baik lagi berguna untuk kemajuan dan nama baik negara tercinta.
Jumat, 03 Mei 2013
Jatuh Cinta
Sebelum memulai menulis tema ini, dalam hati kecilku sudah menduga bahwa pilihan tema tersebut terkesan kurang menarik. Namun, apa pun komentar dari para pembaca kiranya tak menyurutkan keinginan saya untuk berbagi pengalaman berkaitan dengan hal tersebut.
Begitulah kenyataan yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan semua yang disebut makhluk hidup, entah itu dari jenis binatang maupun kita manusia yang memiliki peradapan lebih tinggi. Banyak kisah diuraikan baik berdasarkan kisah nyata maupun imajinasi penulisnya, topik yang berkaitan dengan bagaimana sebuah proses yang dialami makhluk hidup tentang jatuh hati sungguh sangat luar biasa. Untuk sementara, yang ingin saya sampaikan adalah pada manusia,.
Memang, banyak ceritanya, kadar kedalaman pemaknaannya pun juga sangat beragam. Tentunya hal ini berkaitan dengan diri individu itu juga rentang dan kisahnya. Seseorang mungkin tak bisa memahami masalah ini sebelum dirinya sendiri mengalaminya. Namun, bila pengalaman seseorang mengenai hal ini tak pernah ada aral melintangnya, ceritanya pun tentu juga akan berbeda.
Begitulah kenyataan yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan semua yang disebut makhluk hidup, entah itu dari jenis binatang maupun kita manusia yang memiliki peradapan lebih tinggi. Banyak kisah diuraikan baik berdasarkan kisah nyata maupun imajinasi penulisnya, topik yang berkaitan dengan bagaimana sebuah proses yang dialami makhluk hidup tentang jatuh hati sungguh sangat luar biasa. Untuk sementara, yang ingin saya sampaikan adalah pada manusia,.
Memang, banyak ceritanya, kadar kedalaman pemaknaannya pun juga sangat beragam. Tentunya hal ini berkaitan dengan diri individu itu juga rentang dan kisahnya. Seseorang mungkin tak bisa memahami masalah ini sebelum dirinya sendiri mengalaminya. Namun, bila pengalaman seseorang mengenai hal ini tak pernah ada aral melintangnya, ceritanya pun tentu juga akan berbeda.
Perempuan yang masih terus ingin belajar menjadi dirinya sendiri, menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya, menjadi istri yang baik untuk suaminya, menjadi ibu yang baik untuk anak - anaknya, menjadi warga masyarakat dan warga negara yang baik lagi berguna untuk kemajuan dan nama baik negara tercinta.
Langganan:
Komentar (Atom)
