Selasa, 07 Mei 2013

Puisimu, Puisiku, Puisi Kita

MAKNA LELAHMU

Saat lelah menyapa
Luruh seluruh jiwa raga
Meringkuk dalam nestapa
Tak kuasa menggapai asa

Relung jiwa yang hampa
Ke mana perginya hatimu
Terbang terbawa angin lalu?
Atau membeku bersama waktu ?

Dalam nurani yang berbisik
Coba kau  baca si hujan rintik
basahi bumi dari detik ke detik
Pahamkah kau maknanya itu?

Setitik kesadaran membuka hati
Dalam lelah ada hikmah Illahi
Tentang hakikat keterbatasan manusia
Menjalani hidup di alam fana

Mohon komentarnya berkaitan dengan diksi,rima, irama, nada, dan suasananya. Terima kasih matur nuwun.



Senin, 06 Mei 2013

Cerita Cekak

DINA KANG ENDAH

Srengenge esuk cumlorot anget rumesep mlebu ing kulit kang anyes.. Yu Tari mlaku alon-alon njejeri Asih sing sajak rada goreh atine. Esuk umun-umun iku bocah loro mau wis meh tekan ana pamulangan.
" Yu, aku wedi ki piye ya," celathune Asih.
" Ra pa-pa," semaure Tari ngayem-ayemi atine Asih,....





Minggu, 05 Mei 2013

Antologi Puisi 2013

ALAMKU

Karya : Mirkoyun Maskhanah

Betapa indahnya alam ini
Semua tercipta penuh kesejahteraan
tak ada yang bisa menghancurkan
Sumber kehidupan semua insan

Tanah yang penuh kesuburan
Pasir pantai yang penuh kelembutan
Hembusan angin penuh kesejukan
Derainya ombak pantai penuh kemakmuran

Kini enyah semuanya
Semua hancur tak ada harapan
Tak ada lagi kesejukan
yang ada kecewa dan kesedihan

Dimana mana sampah berserakan
Hutan-hutan gundul
Longsor terjadi di mana-mana
Air bah melanda pemukiman desa

Penyesalan baru terasa
Ketika bencana melanda
Inikah saatnya
Kita perbaiki dan lindungi lingkungan ini


Sabtu, 04 Mei 2013

Antologi Puisi Siswa SMPN 2 Bandar Batang 2013

PETANI

karya : Eva Khusna Lismayanti

Pagi telah datang
Cahaya matahari yang gemilang
Memancari bumi yang petang
Burung yang bertengger kembali terbang

Asap polusi kendaraan beterbangan
Limbah sampah berceceran
Mereka tak mempedulikan
Akan keadaan

Mereka terus berjalan ke sawah
Bekerja untuk mencari nafkah
tanpa mengenal lelah
Demi anaknya bisa sekolah

Air putih yang menghilangkan dahaganya
Gubug tua untuk tempat istirahatnya

Kau telah mengerti
Hitam merahnya perjalanan hidupmu
Rumitnya perjalananmu

Kebun, sawah, sungai
Menjadi tempat yang selalu kau kunjungi
Menanam tumbuhan pokok
Untuk mencukupi kebutuhan  sehari-hari

Dikala senja datang
Berubah menjadi malam yang kelam
kau berjalan pulang
Dengan membawa rasa senang


PERJALANAN DAN WAKTU

Karya M. Mahfudz

Sudah sepekan ini
Aku ulangi beberapa kali
Kutatap waktu yang terus berjalan
Seperti angin yang berhembus
Angin di pantai sangatlah kencang
Membuat ombak bergejolak

Langit begitu menawan
Di saat aku memandang
Waktu terus berjalan
tak ada lagi bisik kerinduan
Menyelimuti gendang telinga

Ada di sisi Ayah
Ada di sisi Ibu
Berselimut kasih yang utuh
Adakah orang yang menyayangiku
Dalam perjalanan yang amat jauh dan menderita ini?

Tuhanku,
Berikanlah restumu kepada diriku
Yang telah berjalan melintasi waktu
Yang panjang
Dan butuh pengorbanan


DUSUNKU

Karya : M. Aljauzi

Betapa kayanya alam
Betapa suburnya tanah ladang
Memenuhi dataran luas dusunku

Burung yang berkicau
Terbang bersama goyangan padi
Gemerlapan air
Tergenang di antara sawah dan ladang

Kerbau yang selalu semangat
Menarik gumpalan tanah sawah
Berisiknya caping sawah
Yang terus menyuburkan tanah ladang

Gemericikan air sawah telah hilang
Dengan hijaunya dedaunan padi

Berisiknya suara capung sawah
Menyertai kicauan burung-burung sawah

Masyarakat yang rukun
Membuat pembangunan yang damai sejahtera dan aman

Sempitnya dusunku
Itulah rumahku
Miskinnya tanah ladangku
Itulah harapanku


SEMANGAT BELAJAR

Karya : Qhoirul Hafid Hermawan

Pagi hari kau berjalan
Untuk memahami sebuah pelajaran
kau tempuh dengan ketekunan
Untuk meraih prestasi yang memuaskan

Meski waktu terus menghadang
Semangatmu tak pernah berkurang
Perut  lapar kau abaikan
Agar menjadi anak yang pintar

Hari terasa sepi
Karena kau hadapi sendiri
Tapi selalu kau tekuni
Untuk meraih sebuah prestasi

Kau hancurkan keputusasaan
Agar menjadi sebuah keajaiban
Kau raih dengan rasa kesabaran
Agar kelak menjadi anak yang diimpikan


KEMERDEKAAN

Karya : Endang Khoirun Fatmawati

Beratus-ratus tahun kita terbelenggu
Terbelenggu sembari menunggu
Menunggu tibanya hari itu
Hari merdeka untuk negeriku

Tangis air mata yang selalu jatuh
Takkan pernah membuatku jenuh
Siang malam ku berdoa kepadamu Tuhanku
Dengan menangis meminta kemerdekaan bagi negeriku

Ketika pagi datang
Pikiranku terbayang-bayang
Mengapa kita tertindas dan terbuang
Di negeri kita tersayang

Hari-hari yang berganti
Membuatku berpikir untuk merdeka
kupertaruhkan seluruh jiwa raga
Untuk negeriku Indonesia
Dengan suka cita ku berteriak
M e r d e k a













Jumat, 03 Mei 2013

Jatuh Cinta

Sebelum memulai menulis tema ini, dalam hati kecilku sudah menduga bahwa pilihan tema tersebut terkesan kurang menarik. Namun, apa pun komentar dari para pembaca kiranya tak menyurutkan keinginan saya untuk berbagi pengalaman berkaitan dengan hal tersebut.

Begitulah kenyataan yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan semua yang disebut makhluk hidup, entah itu dari jenis binatang maupun kita manusia yang memiliki peradapan lebih tinggi. Banyak kisah diuraikan baik berdasarkan kisah nyata maupun imajinasi penulisnya, topik yang berkaitan dengan bagaimana sebuah proses yang dialami makhluk hidup tentang  jatuh hati sungguh sangat luar biasa. Untuk sementara, yang ingin saya sampaikan adalah pada manusia,.

Memang, banyak ceritanya, kadar kedalaman pemaknaannya pun juga sangat beragam. Tentunya hal ini berkaitan dengan diri individu itu juga rentang dan kisahnya. Seseorang mungkin tak bisa memahami masalah ini sebelum dirinya sendiri mengalaminya. Namun, bila pengalaman seseorang mengenai hal ini tak pernah ada aral melintangnya, ceritanya pun tentu juga akan berbeda.