Semakin bertambahnya usia, maka ujian kesabaran itu akan berlangsung semakin mendalam. kalau sudah demikian, maka bisaku hanyalah kembali mengingat pesan yang sering dan selalu diwanti-wanti disampaikan Bapak untukku, " Welinge Bapakne, sabare diundhaki. saya suwe urusane ora saya gampang, nanging tambah ora karu-karuwa. Mulane, nek nemoni bab apa bae, sing nomer siji ya iku ' Sing Sabar,"
Ketika nasihat itu kuterima,, kadang hatiku mengatakan, " Lah, biasa. Nasihat kok menyuruhnya kayak gitu doang. Emange siapa yang menjalani. Tinggal ngomong gampang. sing nglakoni susah minta ampun. "
Aku tak menyalahkan nasihat itu. Namun, betapa beratnya menjalaninya apalagi dalam kondisiku yang seperti sekarang ini.Aku tahu dan sangat tahu. begini : Pulang kerja kehujanan berusaha agar segera sampai rumah. dalam kondisi basah kuyup masuk rumah melihat wajah anak yang cemberut. yang lain, justru datang merajuk dan bertanya, " Ibuk, beli jajanan apa Buk/"
kenapa tak ada yang bertanya," Ibuk kehujanan ya? Mana Buk tasnya. Ibuk langsung ganti baju saja. Buk,.. tak siapkan air hangat ya, untuk mandi,.. Atau kata-kata manis yang lain? Huuh,.. Lebih baik kubuka kembali saja sebuah surat indah dari seorang teman,... inilah suratnya :
Hello
my dearest,
You
are a very beautiful woman, so pretty, nice and gentle and I would like to know
you better as I am searching for a long lasting relationship..........
I
am Mark Jude, am US Army but presently serving in Kabul, Afghanistan, I saw
your profile and sincerely wish to know you better and would like to have a
good relationship with you and if you are interested please reply for more
future communication..............
I
will tell you more about myself when I receive your reply..............
Do
have a pleasant night and stay blessed...............
I
wait for your reply .............
Ke mana kini engkau gerangan tak pernah lagi berkabar?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar