hal paling tidak menyenangkan adalah ketika menghadapi masalah,.. masalah membuat hidup menjadi tersiksa., apalagi jika kesalahan itu dilakukan oleh kebodohannya sendiri atau keteledorannya sendiri,.. Sebetulnya see,.. bukan semata-mata kesalahannya sendiri,.. namun mengapa orang yang dipercaya tak memahami kepercayaannya it hingga akhirnya siksa kesalahan itu harus terjadi,..
Sebagai misal kasus begini,.. ada seorang rekan yang menawarkan sebidang tanah sedangkan memang kita sedang menginginkannya. Kita pun selalu mencoba berkomunikasi dengan orang terdekat kita,.. yah,.. suami kita atau istri kita lah,..akhirnya ternyata, suami kita pun setuju dan akhirnya memproses bisa tidaknya ada kesepakatan harga,.. Hingga akhirnya,.. kesepakatan pun diperoleh,.. ternyata si pemilik tanah meminta uang jaminan,.. si suami meminta istrinya untuk menyiapkan uang itu,.. dengan dasar perhitungan yang pernah dia lakukan,. akhirnya uang itu diserahkan ke suaminya untu dihitung,. Eh,.. si suami malah menyerahkan uang itu untuk dihitung sendiri oleh si pemilik uang,,
saat si istri ingin ikut mengecek uang tersebut, si suami malah seolah-olah menyalahkan si isti yang ingin ikut menghitungnya,.. Nek wis diserahke ya wis no,.. yang kuherankan,.. sukanya kok malah menyalahkan istrinya itu yang tak bisa kumengerti dari si suami,.. Dan si istri pun mundur tak mau melanjutkan ikut menghitung dan ikut percaya saja hitungan si penerima,..
saat dia menghitung kembali uangnya yang masih tersisa,.. ternyata jumlahnya tak sesuai dengan perhitungannya,.. Dia mengira ikut terbawa dalam uang yang diserahkan tadi,.. hal itu disampaikan ke suaminya, lagi-lagi si suami menyalahkannya, " lha tadi kan sudah dihitung,.."
" Benar juga dah dihitung, tapi maksudku tadi dirimu juga tak suruh menghitung."
" paling lupa dah diambil untuk apa gitu,.."
ya Allah,.. betapa sukanya menyalahkan istrinya sendiri. Dalam satu kasus saja sudah ribuan kali menyalahkannya tanpa pernah mau disalahkan,..
Sungguh sikap yang menunjukkan ketiadaan kerja sama yang harmonis,.. mampukah anda bisa bertahan dengan kondisi demikian,..? si istri hanya menginginkan rasa saling pengertian,.. bukan suka menyalahkan secara mendadak begitu,.. yang jelas ,..si istri sedang berpikir bagaimana mengecek kembali ke sana,.. tapi mungkinkah itu.? Sudah ada kesepahaman ( seolah-olah deh,,,)
Kalau memang uangnya terbawa ke sana ,.. si istri hanya berharap agar si penerima MEMILIKI SIKAP YANG JUJUR, JANGAN MENYALAHGUNAKAN SEBUAH KEPERCAYAAN,...Kalau tak ada jalan keluar,.. mau tak mau si istri mesti memendam kekecewaan itu,.. dan tak tahu akan berakhir sampai kapan sebab tak tahu hal itu terjadi karena kesalahan siapa,..
Menurut Anda, bagaimana solusi terbaik untuk kasus tersebut????????????????????????/

Tidak ada komentar:
Posting Komentar