Sabtu, 03 Agustus 2013

Si Dar,... si Pembuat Resah Masyarakat

Namanya Darwanto, orang biasa memanggilnya si Dar. Usianya sudah hampir 25 tahun tetapi tingkah laku dan pikirannya masih seperti anak usia di bawah 5 tahun. Badannya gemuk, pendek, hitam, bau, dan jorok sebab tidak pernah mandi. Sukanya bermain dengan anak-anak balita. Yang disukai adalah rokok, mercon, dan peralatan audio, serta uang.

Ketika kecil / kanak-kanak, kalau mau makan, piringnya dipukuli. Orang tuanya menganggap itu wajar. Namun, kadang memukulnya semakin keras bahkan tak jarang sampai piringnya pecah. Hal itu dilakukan bila menunya tak segera siap atau tidak sesuai dengan seleranya. Semakin bertambah usia, perangai anehnya pun semakin bertambah. Ia suka memukuli apa saja yang ada di sekitarnya bila keinginannya tidak dipenuhi. Pintu, jendela, papan rumah, alamari di rumahnya rusak karena dipukuli dan dirusaki. Orang tuanya tak bissa mengatasi kelakuan anaknya yang aneh seperti itu selain mengatakan bahwa, " Dasar bocah mbeying."

Para tetangga terdekat dan sanak keluarganya pun tak ada yang bisa mengehentikan perangai buruknya ini. BAB di rumah orang lain secara sembarangan adalah hal yang biasa.: bisa di depan pintu, di lantai rumah, di bawah tempat tidur, di mana pun,... yang jelas bukan di wc. Dan lagi-lagi semuanya tak ada yang bisa menghentikan aksinya itu.

Bila menginginkan sesuatu { mainan misalnya } harus dipenuhi. Kalau tak dipenuhi pasti merusak apa saja di rumahnya,.. piring, gelas, ember,.. dsb.Bila dipenuhi dan sudah tidak suka sedikit demi sedikit akan di lepasi tanpa bisa mengembalikannya kembali alias rusaklah mainan itu. Bila mainan itu punyae temen sebayanya, tak segan-segan ia akan mengambilnya tanpa sepengetahuan pemilik. Dan anehnya, biasanya tak ada yang tahu kapan mengambilnya. Namun, bila barangnya masih ada seringnya ya dikembalikan, tapi itu jarang, sebab biasanya langsung dirusak dan dimasukkan ke dalam sumur milik nenek atau tetangganya. Pernah sumurku dimasukin kucing sampai mati dan jadi bau dan harus dikuras. Ketika dibersihkan, banyak ditemukan barang-barang yang aneh-aneh dari celana dalam, BH, segala jenis baju lain, kayu, batang singkong, dsb. Bapaknyalah yang bertanggung jawab mengambilnya.{ waktu itu usianya sekitar belasan tahun }.

Pernah juga mainan mobil-mobilan anakku hilang,.. dan itu terjadi berkali-kali. Pernah juga mengambil sepatu, dan lama kelamaan mengambil di warung-warung sekitarnya dan biasanya berupa jajanan. Beranjak usianya yang dicurinya pun bertambah lagi yaitu uang. Berkali-kali kabar tentangnya mengambil uang di rumah tetangganya termasuk di rumahku. Uangku sendiri pernah diambil duu kali masing-masing sebanyak 57.0000 dan yang kedua 250.000. Heranku kok yan gak ada yang tahu waktu dia mengambil. Yang 50.000 dibuang di jalan dan dittemukan oleh Mbah Mur sedangkan yang 7000 katanya sudah untuk jajan. Sedangkan yang 250.000 dikonangi oleh Kang Buang dan akhirnya dikembalikan. Belum lagi uang tetanggaku yang tak terhitung banyakny.

Heranku,.. kedua orangtuanya keliahatannya tak tahu juga harus bagaimana mengatasinya. Semula see kadang dipukul atau yang lain. Semakin bertambahnya usia,.. kalau dimarahi dia membawa senjata tajam untuk mengancam orang yang telah diambil barangnya. Sering juga berpakaian aneh-aneh meniru di fil-film yang dia tonton yattu film- film horor semacam syetan, pocong, gendruwo, kuntilanak,.dsb.

Mencuri uang tetap berlangsung, bertambah lagi mencuri rokok. Warung-warung di seantero tempat tinggalnya pasti udah pernah kecurian, dari yang hanya satu batang, satu bungkus samapi satu pak bahkan lebih... Samapi dengan saat ini tak ada juga yang melaporkan ? belum melaporkan tindakannya ini. dan berikutnya, barang-barang yang diambinya adalah mercon, hp, tape, salon, kaset CD, mike,..dan peralatan audio lainnya misal tape recorder, dan DVD.. Dan itu pun tak/belum juga ada yang melaporkan. Semuanya biasanya hanya bisa berhati-hati agar rumahnya tidak menjadi sasaran untuk dicuri

Tak ada yang bisa berbuat apa-apa... walau uang dan barang-barangnya harus hilang dan tak pernah ada yang mengganti,.. sebab kedua orang tuanya sudah cuci tangan dengan tingkah polah anaknya ini. Di samping menjalankan aktivitas mencuri tersebut,.. hobinya di rumah adalah memutar TV atau CD sekeras-kerasnya  seperti halnya orang punya acara /hajatan,.. dan itu tidak mengenal waktu,,.. pagi, siang, sore, petang, malam, sampai dengan dini hari... Musik akan mati kalau dia pergi/ mungkin pergi mencari sasaran,..

Mengapa semua ini dibiarkan? Semua tahu, bila melaporkan ke polisi pasti harus keluar biaya. Menyakiti ya malah kena sanksi sendiri apalagi sampai membunuhnya. Dulu, kabarnya Kakeknya pun pekerjaannya juga begitu... Mungkin karena zaman dulu dan sekarang sudah beda akhirnya perlakuan masyarakat pun berbeda juga. Kalau Kakeknya dulu mati dikuburhidup-hidup secara kolosal,..

Tak tahulah, akan sampai kapan aksi ini dijalain dan akan berlangsung,.. Sudah berapa hp yang dia curi tak ada yang tahu secara persis. Yang kuketahui saja,.. punya Rani, Pak lurah, Angkat,.. punyaku malah dua { tarkhir hari Jumat kemarin,.. }.. Tapi aku juga tak bisa menuduh sembarangan sebab barangnya sudah tak ada dan tidak melihatnya sendiri,... 

Tiap hari kabar tentangnya adalah mencuri di sana dan di sini,.. Dan memutar musik sekeras-kerasnya tanpa mengenal waktu,... Siapa yang mau peduli ?????

Tidak ada komentar: