Sebuah keluarga yang telah memiliki anak lebih dari satu tentu akan menghadapi sebuah permasalahan yang cukup kompleks dan berlangsung secara terus-menerus. Hal seperti ini mau tidak mau menuntut orang tua untuk memiliki kemampuan menyikapi setiap permasalahan dengan arif dan bijaksana. Tak ada keluarga yang tidak pernah ada perbedaan pendapat di dalamnya, apalagi anak-anaknya sudah mulai tumbuh remaja/dewasa dengan perbedaan rentang usia yang cukup tinggi { 3- 6 tahun ). Banyak contoh yang menggambarkan akibat dari sikap dan penangana dari orang tua yang salah.
Simaklah insiden di bawah ini
Seorang Ibu sedang pulang dari kantor membawa sepeda motor. Dia membawa dua buah bungkusan masing-masing berisi sandal baru dan belanjaan untuk keperluan berbuka nanti. Ia juga membawa tas kantornya. Saat memasuki rumah, dilihatnya anak keduanya ( permpuan sedang menonton TV )
" Sudah mencuci baju Ndhuk" tanya si Ibu.
" Sudah Buk,.. Wah, jane tadi aku mau pura-pura tidur saja," jawabnya.
Si Ibu senang dengan jawaban pertama,... tetapi yang tidak dimengerti,.. mengapa mesti juga mengatakan kalimat yang kedua ,... " Apalah maksudnya? " tanya si Ibu dalam hati.
Namun, daripada menimbulkan masalah,.. si Ibu hanya menjawab singkat saja, " Oh, nek sudah ya bagus kalau begitu."
Dia malah berkata lagi begini, " Sudah ya Dhik,.. Lihat sendiri deh kalau Ibuk gak percaya."
Si Ibuk sebenarnya tak mengerti dengan kalimat-kalimat yang diungkapkan anak keduanya ini, sebab seolah mengandung sebuah permasalahan.. Dan,.. Si Ibu berusaha mengabaikannya seolah tak terjadi apa-apa.
Setelah berganti baju,.. dilihatnya anak kedua masuk ke kamar,.. dan mengambil bungkusan kardus yang berisi sandal, " Ini apa Buk?" tanyanya.
" sandalnya Bapakmu," jawab si Ibu singkat.
" Lha belinya di mana, kok yang membawa Ibu,"

Tidak ada komentar:
Posting Komentar